isakungene

crah agawe bubrah, rukun agawe santosa

 
Satu
Kabar gembira, kabar suka cita, Menikah, Melahirkan, Khitan, Ulang Tahun, Wisuda dan banyak lagi hal-hal yang menggembirakan, di sini tempatnya.... This blog was developed for strengthen the friendship of two different continents
Dua
Kabar gembira, kabar suka cita, Menikah, Melahirkan, Khitan, Ulang Tahun, Wisuda dan banyak lagi hal-hal yang menggembirakan, di sini tempatnya.... This blog was developed for strengthen the friendship of two different continents
Tiga

Kabar gembira, kabar suka cita, Menikah, Melahirkan, Khitan, Ulang Tahun, Wisuda dan banyak lagi hal-hal yang menggembirakan, di sini tempatnya.... This blog was developed for strengthen the friendship of two different continents

Empat

Kabar gembira, kabar suka cita, Menikah, Melahirkan, Khitan, Ulang Tahun, Wisuda dan banyak lagi hal-hal yang menggembirakan, di sini tempatnya.... This blog was developed for strengthen the friendship of two different continents

Lima

Kabar gembira, kabar suka cita, Menikah, Melahirkan, Khitan, Ulang Tahun, Wisuda dan banyak lagi hal-hal yang menggembirakan, di sini tempatnya.... This blog was developed for strengthen the friendship of two different continents

Tanggap Ing Sasmito
Kamis, Juni 05, 2008
Salah satu ciri khas orang Jawa adalah enggan untuk berterus terang. Apabila ingin mengungkapkan perasaan tidak setuju misalnya, lebih suka menyindir dengan menggunakan bahasa simbolik. Ini dilakukan untuk sedapat mungkin menyampaikan maksud tanpa harus menyinggung perasaan yang bersangkutan. Piye carane nyekel iwak, aja nganti buthek banyune. Dengan kata lain, orang Jawa menjunjung tinggi yang namanya perasaan. Makanya ada yang bilang kalo wong jawa itu haluuus perasaannya. Ngga perlu dimaki – maki atau dimarahi, cukup di”slenthik” diikiit, harusnya wis ngrumangsani! Kehalusan perasaan ini juga yang selama ini diandalkan untuk tetap exist seiring dengan perjalanan zaman. Salah satunya adalah untuk memahami pertanda atau isyarat alam ( tanggap ing sasmita ).

Dulu, saat melihat kupu - kupu didalam rumah siang hari, langsung dibilangin orang tua mau ada tamu. Jika keduten di kelopak atas mata kanan dibilang akan dapat rezeki. Pengalaman saya yang paling amazing adalah ketika tetangga saya dulu cerita ke mbah bahwa suaminya mimpi nangkep burung. Spontan mbah saya bilang, “ Oo, sampeyan mo dapet anak laki.” Padahal, saat itu blom hamil. Eh, ternyata ngga lama kemudian hamil dan… dapet anak cowok ! Tapi mbah saya bukan peramal lho. Juga ngga akan mampu menjelaskan secara ilmiah kaitan antara mimpi nangkap burung dengan mau dapet anak cowok. Satu – satunya “metode ilmiah” yang beliau gunakan adalah metode 3N (Nglakoni, Ngematke lan Niteni : menjalani, mengamati dan menandai).”Alat” yang dipake ya.. itu tadi kehalusan perasaan. Kalibrasi alat biar tetep akurat ya pake puasa dan tirakat. Ngga lupa sholat. Pokoknya cegah dhahar lawan guling. Laku prihatin!

Dalam kajian ilmu modern yang serba rasional dimana bukti empiris menjadi satu – satunya penjelasan suatu masalah, maka manusia cenderung menggunakan akal dan meminggirkan perasaan. Bukankah seharusnya akal dan perasaan saling melengkapi? namun yang terjadi sekarang, apa yang tidak bisa dibuktikan secara empiris adalah omong kosong. Ngapusi! Takhayul! Mitos! Semakin lama perasaan manusia makin menumpul. Apalagi akhir - akhir ini, akal jernih juga mulai ditinggalkan. Orang mulai menempatkan emosi dan nafsu diatas akal & spiritual. Jika dulu alam cukup merintih agar manusia tanggap, sekarang berteriakpun, perasaan kita udah tuli. Bebal! Ndableg!

Padahal alam rajin mengirim tanda atau sasmita sebagai bukti kasih sayangnya. Untuk selalu mengingatkan manusia agar tidak lalai dalam tugasnya sebagai khalifatullah lil 'aalamin. Menjaga amanah untuk memelihara keselarasan antara alam sebagai makrokosmos dengan manusia sebagai mikrokosmos. Mamayu hayuning Buwana ! Bukan malah memperkosa dengan membabati hutan, meracuni udara atau mengeksploitasi sumber alam lainnya. Jika alam ini hancur, tentunya manusia juga ngga akan luput dari binasa bukan?

Sumber Kapundut Saking Wiyogo : Kang Dul DjoniLink
posted by Dorpeling @ 10.17  
0 Comments:
Posting Komentar
<< Home
 
About Me

Name: Dorpeling
Home: Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Indonesia
About Me: Wonge njelehi..., ora pinter ananging pingin pinter, lan apese kok yo ora pinter-pinter, sing mesti ora keminter lan ora bakal minteri liyan. Ora rumongso bisa, ananging tansah bisa rumongso. Mbulet ae..........
See my complete profile
Previous Post
Archives
Links
Powered by

Free Blogger Templates

BLOGGER

© isakungene Reka bentuk oleh Semut Ireng